Dunia Mahasiswa

Kumpulan puisi religi - Belati Tuhan

Gambar terkait
ilustrated belati tuhan

Belati Tuhan
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Dibawah langit yang gelap
Suara petir yang bergemuruh
Kuasa-Mu terderai pengap
Kasih-Mu begitu luruh

Diriku termangu kebesaran kuasa-Mu
Pada hujan yang membasahiku
Pada petir yang menyambarku
Namun diriku tetap terpaku

Tak heran jika Engkau disembah
Dibawah bukit terdapat lembah
Engkau ciptakan makhluk hidup
Pada jiwa yang setengah redup

Siang dan malam Engkau adakan
Pagi dan sore Engkau indahkan
Pada matahari yang bersinar
Pada mata indah terpancar


Kitab suci sebagai acuan
Lantunan indah pada Al-Qur’an
Para nabi, sahabat dan umat percaya
Pancaran putih terdapat niscaya

Setan, jin dan iblis
Diciptakan untuk mengais
Kesombongan berada pada setan dan iblis
Jin baik dan tak baik ada pada hadis

Manusia penghuni bumi dicipta
Pada tubuh yang utuh dan sempurna
Menghiasi dunia yang fana
Memenuhi neraka tersinggahsana

Engkau tangguh dan tak ada tandingannya
Engkau tak ada yang menyerupainya
Engkau adalah satu-satunya kekuatan
Hadis dan al-qur’an adalah belati Tuhan

Jiwa yang Berzikir
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Jiwa meronta karena rasa
Hati terluka terhempas kejiwa
Tersambar raga yang membara
Kerelung batin mati tak terasa

Mulut yang membisu
Tubuh yang terbujur kaku
Tak dapat bergerak, tak dapat berbicara
Diri ini tersiksa sia-sia

Belaian kasih oleh Nya
Berdo’a dan meminta
Seorang hamba yang bersujud
Kepada sang kuasa maha pencipta

Diatas keranda kelak terbaring
Dibawah nestapa akan sirna
Al-fatihah doa pertama
Berzikir jiwa dan batinnya

Sisa-sisa bahkan tak berguna
Harta dan warisan tiada artinya
Bila bukan manusia
Entah siapa akan berdoa

Malam Zikir Berhajat
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Malam datang gerimis mengundang
Meneduh tempat sebagai penerang
Berzikir hajat ditengah malam
Memohon safa’at hidup yang kelam

Malam zikir berhajat, hilangkan akar hujat
Sembari mengais jiwa tersumbat
Sujud sungkam hidup melarat
Tertindas lara raga berkarat

Malam zikir berhajat, luka batin ambang terjerat
Memeluk hati bergitu erat
Mulut terbuka suara tersedat
Leher kisut, kening mengkerut

Malam cahaya gelap, penerang datang diam mengendap
Air serum mati terpakum
Pisau tajam bagaikan jarum
Mewarnai alam pada bunga yang harum

Ruh yang Bersujud diatas Sajadah
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Malam tak lagi ramai
Suasana yang damai
Hati yang tenang
Namun jiwa terambang

Air menyucikan diri
Ia bangkit untuk berwudhu
Bersujud kepada sang kuasa ilahi
Berdo’a dalam haru

Ia bersujud dipenghujung malam
Hati yang terdalam  ia curahkan
Tetesan air mata yang bercucuran
Berserah diri memohon ampunan

Sholat malam bertahajud
Diatas sajadah ia bersujud
Tertinggal ruh diatasnya
Hanya raga yang tersisa

Sujud Suci Anak Durhaka
Oleh:  Muhammad Wahyu .S
Bertahta diatas penderitaan orang tua
Meronta jiwa yang jua
Dada digempar, kaki gemetar
Bumi dihentak hati memberontak

Satu rasa membentang bumi
Berbagai cara telah terlampaui
Tak tahu tujuan tak tahu arti
Janji manis teringkari

Berkata bebas suara membentak
Tiada sikap yang berpijak
Hari-hari berimajinasi
Merusak diri sesuka hati

Sesal tinggal sudah
Meneteskan air mata
Diatas pundak pada baju yang basah
Pada sujud hati kelabu
Berkata maaf pada sang ibu


Menghasut kembali yang telah terlalui
Tersesali didalam hati
Berkali-kali berkata maaf
Berkali-kali juga bersujud

Air mata pun terus menetes
Seorang ibu turut terharu
Anak durhaka bersujud suci
Ditelapak kaki sang ibu

Sujudku Untumu
Oleh: M. Wahyu Saputra
Ku langkahkan kedua kaki
Ku pejamkan mata ini
Ku rasakan dengan hati
Seluruh tubuhku mengajak untuk bertemu dengan kuasa ilahi

Tak dapat ku berkata hanya bisa untuk mengungkap
Ku korbankan seluruh tubuh ini untuk menghadap rasa bersalahku

Lantunan ayat-ayatmu begitu indah
Gerakan sholatmu sungguh menggugah
Bolehkan ku bertemu dengan mu sang ilahi?

Tubuhku membeku dan mulut ini membisu
Rasaku takkan pernah hilang meski kau beri ribuan rintangan

Diri ini tak tau akan berbuat apa
Rasa ini sungguh sedih bila ku bercerita
Kuharap Engkau mengetahui ungkapan cinta


Tuhanku Kecil
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Mendaki bukit bukit harta
Tersimpan harta disembah berhala
Diatas puncak sunyi menganga
Tak ada! Tak ada orang disana

Dipandang luas padang pasir
Dibawah bukit lembah terpana
Batu besar yang diukir
Kuasa disembah berhala jadinya

Bagaikan elang paruh pada jiwa
Kuasa ilmu penuh rahasia
Ketaktahuan tetap bertahta
Kepada raga pada jiwa meronta

Masjid, biara, pendeta, paderi
Telah diajak oleh pendiri
Burung elang menari-nari
Mencakar-cakar batin yang nyeri

Berhala, dewa, mimpi dan takwil
Dikalbu terdesak tuhanku kecil
Dimamah, ditelan didalam batin
Bagai kerani sembahyang rutin

Hamba sembah diri yang hampa
Berhala, tanpa busana
Diri berharap jiwa sirna
Seperti ada yang berbeda

Hamba berzikir pada penguasa
Batu besar berhala dibuatnya
Membungkuk diri diperlihatkannya
Duduk dan bersujud pada berhala

0 Komentar untuk "Kumpulan puisi religi - Belati Tuhan"

Mohon untuk memberikan saran dan kritik demi penyempurnaan penulisan

Back To Top