Dunia Mahasiswa

Kumpulan cerita pendek lucu dan memotivasi terbaru



Permainan yang Membuat Ku Bodoh
Game  anak
Cerita untuk kalian yang suka bermain game yang tidak terlalu penting, akan tetapi menjadi salah satu permainan yang menghibur dikala permasalahan atau kekosongan hati menghampiri. Khususnya dikalangan anak muda yang marak menjadi kontroversi masa kini. Para pemuda sangat suka bermain game, tetapi ketika dalam tempo waktu yang cukup lama akan menyebabkan kecanduan sehingga otak akan terangsang untuk tetap terus bermain tanpa kenal waktu, tidak pagi, siang,dan bahkan malam sampai ketemu pagi lagi tetap saja bermain.
“Pada saat itu aku menduduki bangku sekolah kelas 1 SMP, tepat nya di SMPN b. srikaton kelurahan B. Srikaton, kec. Tugumulyo, kab. Musi rawas. Hobiku yang dahulu nya pergi ke sawah dan ke sungai untuk mencari ikan lalu ku jual namun kini telah tak lagi menjajahi kesana. Pikir ku “ pergi ke sawah itu kan panas, mana kotor lagi”, setengah sadar dikiku berpikir karena perut yang kosong sehabis pulang sekolah. Akan tetapi diriku bingung permainan apa lagi yang dapat menghibur diri tanpa kepanasan dan tubuh yang tak kotor. Sesamapai di rumah aku pun langsung berganti pakaian seperti biasanya sehabis pulang sekolah diriku tak langsung makan siang. Aku pun langsung keluar rumah mencari teman-teman ku, pada saat itu aku pergi menggunakan sepada bututku yang dibelikan sang ayah dikelas 5 SD. Ditengah perjalanan ada temanku yang mengajak ku ke warnet. Nama nya sandika, teman baru ku. Ia baru saja tinggal di dekat rumahku awalnya dia tinggal di pasar. Karena kontrakan nya habis lalu ia mencari kontrakan yang berada di dekat rumah.
Ia memanggilku “put”
“ya” kata ku, lalu ia mengajak “ke warnet yuk?”
Aku pun bingung apa itu warnet, kemudian aku bertanya “ apa itu warnet san?”
“warnet, warung internet. Tempat orang bermain game” jawabnya.
“oh tempat untuk bermain game” jawabku dengan nada yang agak panjang karena baru mendengar kata-kata itu.
“ iya, yuk main. Ada game yang seru nih” ujarnya, kemudian aku menjawabnya lagi “ tetapi aku tak punya uang san”, “tak apa-apa, sesekali aku bayari kamu main, tetapi aku ikut sepedamu ya?” ujarnya.
“oke, deh. Yuk langsung saja” jawabku.
            Di tengah perjalanan pun diriku terus bertanya-tanya kepada diriku sendiri, aku kan tidak bisa bermain kompuer, memegangnya saja belum pernah, melihat nya pun hanya di tv.
Aku bertanya dengan nya, “tapi kau tidak bisa bermain komputer loh  san, nantikamu ajarin aku ya?”
“ tenang aja, nanti aku ajarin” jawab sandi dengan suara yang tegas dan muka yang sedikit arogan.
“oke deh kalo gitu” jawabku dengan rasa bahagia dan sedikit tersenyum karena dapat bermain komputer.
Sesampai disana, kami bermain game, aku pun tak tahu game apa yang sedang dimainkan. Tapi menurut ku itu asyik dan dapat menghiburku. 1 jam telah berlalu, tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Permainan yang ku mainkan pun telah selesai, dan waktunya kami pulang. Dimalam hari aku kepikiran dengan permainakan tadi, ternyata seru juga. Dan berniatan besok akan bermain sendiri selepas pulang sekolah.
1 minggu terlah berlalu, berhari-hari diriku meghabiskan waktu di warnet untuk bermain game. Sekolah pun sudah tak ku pikirkan lagi, diriku sering berangkat terlambat dan juga membolos karena ingin bermain game PC. Tak ada waktu belajar lagi, yang ada didalam pikiran ku hanya ada game, game dan game. Selalu terbayang di pikiran ku, sampai diriku berangan-angan bermain game ketika tidak ada uang untuk bermain di warnet.
2 tahun lama nya diriku kecanduan game. Sesampai orang tua ku marah karena sering bermain game dari pada waktu belajar. Entah harus bagaimana diriku, seakan terhipnotis, ketika diriku belajar tak dapat lagi berkonsentrasi. Karena semua nya terfokus kan pada game. Game menghantuiku, game membodohiku, pada akhirnya kedua orang tua ku melaporkan permasalahan ini pada guru. Dan disaat aku belajar, tiba-tiba megaphone dengan keras memanggil nama ku untuk segera pergi ke kantor. Diriku masuk ruang BK, ketika disana aku di konseling oleh seorang guru. Ibu eka nama nya, dia salah satu guru BK yang ada di sekolah. Dia orang nya baik, tetapi sangat tegas dalam mendidik.
1 bulan terakhir, diriku tak lagi bermain game karena teguran dari sekolah. Dahulu tetangga ku menyebutku dengan hantu game, jarang ada dirumah hanya menghabiskan waktu untuk bermain game di warnet. Aku sadar, mengapa diriku seperti ini. Serasa terasingkan oleh semua orang dan kedua orang tua ku hanya diam. Sepertinya tak memperhatikan ku lagi.

Aku sadar game lah yang telah membodohiku”
Hai teman-teman, gimana menurut kalian apakah game sangat cocok untuk meneruskan generasi pemuda?, aku rasa tidak . karena game hanya membodohi kita. Sesekali sih boleh tetapi jangan keseringan karena itu akan mengganggu proses belajar kita.

“kita tak selamanya bodoh dan tak selamanya di bodohi”
Tak selama nya kita dalam kebodohan, mari beranjak dari kebodohan yang selama ini mengrogoti dalam kehidupan kita.

oh iya teman-teman, banyak sekali game yang membuat kita terhibur. tetapi tidak semua game loh yang dapat membuat kita bodoh. namun ada beberapa game yang dapat menambah wawasan dan meningkatkan sistem kerja otak kita.

Ilustrated of the child 



wahai anakku jadilah engkau seperti yang kami mau

"Setiap Orang Tua Pasti Menginginkan Anaknya Menjadi Orang Yang Sukses, Yang Nanti Nya Dapat Membantu Dimasa Tua"

bedul anak yang nakal, apa yang ia inginkan harus tersampaikan, jika kalau tidak maka si bedul akan mengamuk dan menangis. berhari-hari ia menangis karena meratapi kesedihannya hanya untuk mengikuti nafsunya saja. ketika itu, sang ibu sedang mencuci pakaian dan si bedul sedang asyik bermain robot-robotan yang ia punya. tiba-tiba bunyi suara orang penjual es cream "Telolet telolet telelolelolet" bunyi si penjual es cream. bedul pun langsung keluar dari rumah dan meninggalkan permainan yang sedang ia mainkan " Mang beli  mang, mang beli" , ucap bedul dengan keras sambil berlari dan si penjual es cream tersebut pun berhenti di pinggir jalan raya. 
Si bedul menghampiri dan memilih beberapa es cream yang ia suka, namun sang ibu tidak tahu bila anaknya terseut membeli es cream dan ketika bedul hendak pulang kerumah si penjual pun berkata "Mana uang mu?". Bedul pun terdiam dengan wajah sedikit kebingungan. tiba-tiba sang ibu datang dan langsung memarahiku " Kalau hendak beli es cream ngomong terlebih dahulu, sudah beli satu saja es cream nya" ujar sang ibu. karena pada saat memilih es cream yang ia suka, bedul tidak hanya memilih satu es bahkan 5 es cream yang sudah ia pegang. bedul dan sang ibu pun kembali kerumah, raut wajah  si bedul namun tetap saja sama (cemberut) ia  kesal karena es cream pilihan nya tidak dapat dibeli  semua, melainkan hanya satu yaang ia beli.
Bedul benar-benar anak yang nakal, apapun yang ia minta harus dituruti. terkadang orang tua nya pun menghela nafas ketika melihat tingkah laku bedul. tetapi mau bagaimana lagi, bedul anak semata wayang yang diharapan oleh orang tua nya. anak seusia nya menjadi hal yang wajar dengan perilaku dan tingkahnya yang nakal.


"berbeda ya dengan anak zaman now, usia 4-5 tahun sudah bisa bermain handphone"

"Tingkah laku setiap anak memang berbeda-beda, tetapi menjadi hal yang wajar selagi anak tersebut tidak melewati  batas kemampuan kedua orang tua"
"Pelajaran apa yang kalian dapat dari cerita si bedul diatas?"



Ilustrated of Robots 

"Suatu permainan sungguh menyenangkan ketika yang dimainkan memanglah asyik dan menarik"

Malam hari menghampiri, suasana dingin yang mencengkam kerelung jiwa.  Bedul dan sang ayah sedang asyik bermain. permainan robot yang ia mainkann pada malam itu. didalam kamar tidur ia bermain, terlalu asyik ia bermain sehingga ia tak sadar bahwa ia belum makan malam. 1 jam kemudian bedul bermain, tiba-tiba perut bedul berbunyi menandakan bahwa bedul lapar. dengan perut yang keroncongan bedul pun berteriak memanggil sang ibu
" Mamaaaaakkkk" (Ibu: dalam bahasa jawa),
"Apaaa bedul?" jawab sang ibu. 
sang ibu tahu bahwa bedul belum makan malam, namun ia bingung bahwa tidak ada lagi makanan atau nasi untuk bedul makan. ia pun bingung, entah apa yang dapat mengganjal perut kosong bedul. Waktu sudah  menjelang tengah malam, ia pun keluar rumah untuk membelikan susu sachet untuk bedul, karena tidak ada lagi makanan yang dapat dimakan.
waktu itu semua warung manisan telah tutup semua, tetapi sang ibu tetap berusaha mencari nya. karena sang pemilik warung tersebut tetangga dekat oleh karena itu dipanggil nya sang pemilik tersebut hingga bangun.
Bedul bermain dengan  robot yang ia punya,  robot pintar yang dapat bergerak dengan sendiri. tapi entah apa yang ada di pikiran bedul, tiba-tiba robot tersebut ia pegang dan diputar paksa olehnya. padahal robot pintar tersebut dapat bergerak dengan sendiri nya. bedul kebingungan mengapa robot yang ia miliki tidak dapat bergerak lagi, ketika sang ayah menghampiri bedul, robot tersebut sudah tidak bisa bergerak lagi dengan sendiri nya (rusak). Sang ayah hanya diam, mengetahui sikap dan tingkah bedul yang seperti itu.
Raut wajah bedul tampak sedih, robot pintar yang ia punya kini telah rusak dan tak dapat bergerak lagi  dengan sendirinya. Namun ia tak menangis tentang hal itu karena tahu bahwa dia lah yang bersalah. Pada akhirnya, ia diperintah kan oleh ibu nya untuk segera tidur karena waktu juga seudah menjelang tengah malam.

"Terkadang sang anak harus diperhatikan ketika ia bermain"
Anak perlu perhatian, tingkah dan perilaku sangat mempengaruhi ketika sang anak sudah dewasa kelak.

Jalan setapak di malam hari

Keanehan di Malam Hari


Sabtu sore telah berlalu, waktu nya diriku pulang dari perjalanan yang sangat seru. Di sudut senja diriku menghabiskan waktu bersama teman-teman sekaligus sahabat sejatiku. Dia adalah angga dan dimas, nama panggilan yang sering aku sebut. Kedua orang tersebut memanglah cukup menarik untuk ku panggil dengan sebutan gundul dan blegug. kedua teman ku itu sangat lihai dalam menangkap ikan, semua jenis ikan dapat mereka tangkap kecuali ikan yang sudah mati. Tetapi bukan mereka tak bisa menangkap namun mereka jijik (Tahu jijik juga mereka).  Malam telah datang, waktu telah menunjukan pukul 8 malam, dimana kami berkumpul dirumah gundul (base camp). Tempat dimana kami berkumpul untuk melanjutkan aksi mencari belut ditengah malam. Base camp yang kami sering habiskan waktu malam tak jauh dari rumahku tepatnya dibelakang rumah. Ketika anak-anak hendak berkumpul pasti mereka memanggil dari kejauhan, “puttttt putttt metuooo kwe ki”(dalam bahasa jawa sehari-hari kami yang artinya putra keluarlah), “ yaaaaa” jawabku.
 Aku pun segera keluar rumah tanpa meminta izin ibu dan bapak, karena keduanya sudah mengetahui kebiasaan malam ku dan juga tempat berkumpulku. Sesampai disana, teman-teman telah siap dengan peralatan yang biasa kami lakukan disetiap malam minggu yaitu senter, parang, pancing belut dan ember. Oke “wess siap kabeh to” (sudah siap semua?) diriku berkata. “ uwess” (sudah) jawab serentak, “ yo uwes gek ayo mangkat” ( ya sudah langsung saja berangkat) ujar blegug.
Ketika kami dalam perjalanan, tiba-tiba ada seseorang yang berteriak entah itu siapa namun sangat keras kata yang keluar dari mulut nya, “ woyyy rene-rene, cepet rene”(sini-sini, cepat sini), dengan tergesa-gesa ia berkata. Gundul pun menjawabnya “ono opo lek”( ada apa om), kami berlari mendekatinya. Sesampainya kami disana ia berkata “iki loo eneng kodok mangan ulo’ ( ini ada katak makan ular), “ ooooalaaahhh lek lek, tak kiro enek opo, woooo kereee jaraaann” (apa si om, dikira ada apa) dengan kesal si blegug menjawabnya.
Aku pun bingung kenapa itu orang hal seperti itu aja terheran-heran, seperti tidak pernah melihatnya saja. Si blegug pun kembali berbicara” koyo ngono we ndadak mbengok-mbengok (seperti itu saja teriak-teriak), “iyo kae, koyo wong gendeng” kataku.( wkwkwk sambil tertawa di tengah perjalanan).
“woyy cok, delok en duwor mendunge peteng tenan bulan ne we sampe ora ketok” (woy cuy, coba lihat diatas awan nya gelap sekali sulan saja sampai tidak kelihatan), ujar anjas.
“iyo e cook mendunge peteng”  (iya cuy awan nya gelap) ujar gundul.
“la pie cok” (terus bagaimana ini) ujar ku.
Kami pun berhenti memikirkan nya harus bagaimana ini, hendak melanjutkan atau pulang.
“y uwes lah cok balek wae” (ya sudahlah pulang saja) ujar ku lagi.
Dan pada akhirnya kami pun memutuskan untuk pulang kerumahnya masing-masing meskipun tak satu pun belut yang kami dapat. Dengan kecewanya kami melangkah kerumah.


"kisah ini menceritakan dari sebuah desa kecil dari musi rawas, sumatera selatan"




0 Komentar untuk "Kumpulan cerita pendek lucu dan memotivasi terbaru"

Mohon untuk memberikan saran dan kritik demi penyempurnaan penulisan

Back To Top