Dunia Mahasiswa

Kumpulan Puisi rakyat - 2019 Ganti Presiden

Hasil gambar untuk prabowo sandi
Ilustrated


Kisah inspirasi sang bocah – berikut adalah puisi yang diciptakan oleh sang bocah mengenai syair – syair rakyat tentang kepemimpinan nya saat ini. Simak puisi nya ya, silahkan tulis kritik dan saran atau request puisi dikolom komentar.!!!

2019 Ganti Presiden
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Mulut ini sulit untuk mengucap
Namun hati ini begitu sangat mantap
Pergantian tahun
Ganti pula seorang pemimpin
Rasa yang engkau jamu sudah membasi
Mengikuti sebuah ambisi

Mau dibawa kemana Negeri ini
Apabila orang-orang datang tanpa permisi
Engkau  diatas singgahsana
Sedangkan para rakyat menderita

Mengertilah
Engkau tak pantas lagi untuk memimpin negeri ini
Sudah saatnya untuk diganti
Jadilah masyarakat sejahtera dan mandiri


Sajak Dijalan Keheningan
Oleh: Muhammad Wahyu Saputra
Kita! Tak boleh diam kawan-kawan
Kita! Bukanlah bajingan kampungan
Mereka menganggap lebih rendah dari binatang
Menginjak-injak orang-orang kelaparan

Seperti mereka yang berdiri di atas tahta
Hanya bisa memerintah layaknya penguasa
Dibalik batu besar terdapat gua tempat bertapa
Para penjelma kuasa terbuai kekayaan yang begitu menggoda

Berdoa dibalik kesedihan
Ungkapan sajak yang terucap kesegala tentang pengharapan
Merintih tangisan dipinggir lautan
Kita! Tak pantas begitu kawan-kawan

Tidak! Kita memang orang pinggiran
Kita tak boleh diam
Kita tak boleh meratapi kesendirian
Kita bukanlah pecundang-pecundang yang ketakutan

Kita adalah penerus bangsa
Menegakan keadilan para penguasa
Pengabdi negeri pahlawan berjasa
Membela Negara, mati-matian dalam kehidupan sengsara

Ayolah! Maju tanpa menyerah
jangan pernah jengah
Bangkit, berjuang bagaikan dijajah
Melangkah, maju berani berceceran darah

Kita kuat kawan-kawan
Apapun masalah  tak menjadi hambatan
Bagaikan ombak yang menerjang batu karang
Namun tak pernah goyang

Ayo, kita teriakan lagi
Pejuang pribumi
Pejuang negeri ini
Hilangkan ambisi

Kita gelorakan lagi
Patriot pembela negeri
Semangat yang membakar bagaikan api
Jangan meratapi kekalahan yang pernah terjadi

Hantam ungkap penghujat
Jangan sampai terjerat
Jangan, jangan menjadi orang bejat
Dalam renungan kita melarat

Kita teriakan lagi
Derita penghuni negeri
Korban kekosongan ini
Kita tak mungkin terus begini, kawan-kawan

Ayo bangkit kembali
Kita turun kejalan
Berikan ruang kemanusiaan
Tunjukan bukti kebenaran

Semua tergantung  pemimpin negeri
Akankah membenahi permasalahan yang terjadi
Robekan kertas hitam dan jangan terulang kembali
|Musi Rawas, 22 januari 2019|

Amunisi Politik
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Satu langkah itu pasti
dua langkah mempunyai arti, dan
tiga lagkah adalah makna dan solusi
Beribu-ribu langkah akan ia lampaui

Mengulang kembali sejarah yang telah terjadi
Berulang-ulang ia pehami dan
Berulang-ulang ia tak mengerti

Ia bukanlah spiderman ataupun iron man
Hebat dan kuat dalam menghadapi sebuah permasalahan
Ia hanyalah amunisi politik yang siap menembak
Tanpa ada ragu ia telah bergelut disebuah perdebatan

Sebuah lagu dinyanyikan
Lingsir wengi lagunya
Dipertengahan malam ia menyanyikannya
Dengan lantunan yang lembut namun sangatlah mengerikan

Tak sadar ia ketiduran
Lagu yang ia nyanyikan seketika berhenti
Lampu seketika mati dan
Tiba-tiba suasana menjadi sepi
Malam telah berlalu
Saat nya ia melanjutkan aksi
Tidak perlu basa-basi
Ia langsung pergi

Satu-persatu rumah ia datangi
Bersilaturahmi dan bercengkrama sesuai isi hati
Memberikan selembar kertas yang sangat berarti

Suatu hal yang baik
Tetapi tidak mempunyai kode etik
Yang mencerminkan seorang pemimpin yang baik
Apakah itu cocok untuk dipilih?

Warna kini berubah menjadi hitam
Diatas kertas putih ia menorehkan
Sebuah catatan yang ia bangga-banggakan
Kotak suara banyak ia dapatkan
Begitupun tunai yang ia keluarkan

Namun apadaya
Rakyat miskinlah yang menjadi korban
Janji hanya sekadar janji
Tidak ia tepati dan tidak ada aksi
Realisasi kini tidak mempunyai arti
Rusak dan hancur Negara ini

-Curup, 11 Novembar 2018-

Gelora Pemuda
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Semua orang bersorak ramai
Datang dengan ramai-ramai
Mengamuk karena hati yang marah
Siapa disini yang bersalah?

Mengancam untuk bergegas melakukan tindakan
Sebuah janji yang terabaikan

Bangkitlah pemuda
Jadilah pemuda yang berguna untuk bangsa
Abaikan orang yang hanya bisa berjanji
Janji hanya sekadar janji

Pilihan sangatlah menentukan
Kemana, dimana
Negeri ini berjalan
Bila rakyat masih banyak yang menderita
Maka engkaulah kunci dari ini semua

Tersedat Ego
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Desak mendesak
Hidup tidak ada yang mudah
Proses akan menjadi sebuah perjalanan kehidupan
Sang waktu biarlah bertemu, tanpa penghujung sang waktu akan tetap berlalu

Kesana-kemari untuk mencari solusi
Menguatkan hati untuk tetap bisa berdiri
Jemari-jemari ku sudah tak kuat lagi
Untuk menahan sebuah dorongan yang engkau beri
Yang engkau beri bukanlah perkara hati
Namun, egolah yang saat ini menyalahkan arti

Enyahlah dari hidup ini
Enyahlah mulai saat ini
Penghujung waktu telah menunggu
Saatnya pulang dan berpangku

Wahai jasad dan raga
Rohmu itu bergelantungan kemana-mana
Sehingga menakutkan orang yang tak tau apa-apa

Ego tetaplah ego, yang ku maksudkan adalah dirimu
Taukah kamu, berapa banyak orang yang tersakiti oleh mu?
Berapa perasaan yang kau hancurkan menjadi abu?
Terlalu banyak, ataukah hanya satu yang engkau tahu?

Diri ini mulai melangkah
Satu persatu pergi dari tempat itu

Gelap terang gelap terang
Lampu itu mati menyala
Seperti ada seseorang yang mempermainkannya

Malam ini bukanlah malam jumat
Dirimu keluar pada saat ini
Menakuti orang-orang untuk dapat bertemu
Dan berkata “maafkanlah diriku”

Semua ini telah menjadi abu
Habis tak tersisa
Tinggalah dirimu yang ada dipenghujung waktu

Derita Pribumi
Oleh: Muhammad Wahyu Saputra
Jangan biarkan mereka beraksi
Memberontak negeri melangkah berambisi

Terkuak air dipesisir
Engkau berdiam diri diatas pasir
Hewan-hewan laut yang terbawa ombak
Menanti diri yang lama terjebak

Biarkan saja kami melangkah
Jiwa semangat beranjak tanpa menyerah
Tidaklah masalah datang dengan sendirinya
Menemui orang yang setengah bernyawa

Memanglah kami orang jalanan
Berdiam diri dipinggir jembatan
Meminta uang, hidup yang malang
Tanpa kasihi, orang-orang pun datang


Usut-Usut Politik
Oleh: Muhammad Wahyu .S
Negara ini seakan seperti benang yang kusut
Tak sedikitpun engkau benahai tetapi kau malah menghasut
Sedangkan yang lain menguliti tubuh ini
Engkau hanya diam, tanpa sebuah aksi

Mau dibawa kemana negeri ini
Apakah akan terus seperti ini?
Apa hanya seperti ini?
Cukupkah untuk menafkahi?

Engkau biarkan orang menghasut dengan selembar uang
Engkau biarkan rakyat-rakyat biasa dibodohi oleh orang
Tolong benahi
Untuk negeri ini

Wahai pemimpinku
Engkaulah satu-satu nya penyelamat negeri ini
Bebaskanlah dari keterpurukan
Kami hidup seakan mempunyai banyak beban


Keluh kesah kami terbayarkan
Engkau berdiam diri seolah tak mempunyai dosa yang besar
Satu persatu pasti akan terselesaikan
Jika engkau melanjutkan perjuangan

Amat sedih bila kau tak dapat berdiri
Seperti pemimpin yang diharapkan selama ini
Cobalah untuk sedikit mengorbankan untuk Negeri
Karena engkaulah pejuang masa depan dan masa kini


                                                                                                 


0 Komentar untuk "Kumpulan Puisi rakyat - 2019 Ganti Presiden"

Mohon untuk memberikan saran dan kritik demi penyempurnaan penulisan

Back To Top