Dunia Mahasiswa

Cerita pendek yang lucu dan memotivasi - Antara dosen dan mahasiswa, pintaran siapa?

Antara dosen dan mahasiswa, pintaran siapa?
dosen kocak


Tragedi 3 Mahasiswa Dungu
Suatu hari, ada 3 mahasiswa yang berbeda asal dan logat berbicaranya. Sebut saja Bedul, Adul dan Cucul. Mereka adalah tiga sejoli yang gokil. Perilakunya yang lucu dan konyol sehingga mereka lupa dengan tugasnya sebagai mahasiswa. Mereka keasyik dengan leluconan yang mereka buat sendiri, sesampai para mahasiswa yang lainya pun ikut tertawa melihat tingkah lakunya. Taman! Tempat biasa mereka berkumpul sepulang dari kuliah. Tepatnya disebelah kampus kurang lebih berjarak 200 M. Biasanya mereka  berjalan kaki menuju taman, dan motornya mereka tinggal di dalam kampus. Bedul adalah orang asli Jakarta, Adul adalah keturunan orang Batak dan Cucul berasal dari jawa. Mereka mengadu nasipnya di tanah perantauan yakni di bandung. Sebelumnya mereka belum saling kenal,waktu itu mereka ketemu karena dalam kos yang sama.
Kos-kosan mereka yang tak jauh dari kampus, sehingga mereka bertiga berangkat kuliah cengti (bonceng tiga) pada satu motor. Motor bebek yang mereka kendarai sehingga tak terlalu kencang kecepatannya. Hari-hari yang lalu mereka berangkat tanpa kendala, motor butut yang sudah tua terkadang sering mogok di perjalanan lalu mendorongnya sampai kampus. Akibatnya mereka datang dengan terlambat.
Keesokan harinya mereka berangkat dengan yang diharapkan. Datang dengan tepat waktu tanpa ada kendala sedikit pun. Ketika itu, mereka belajar matematika. Mata kuliah yang tidak mereka sukai, akan tetapi mereka menjalaninya dengan penuh kegembiraan dan sikap yang kocak. Ketika dosen sedang menulis di depan mereka memulai tingkahnya itu. Kebetulan si dosen perempuan dan masih gadis.
Bedul:“Bu bu,buuu”
Dosen:”ya, ada apa”
Bedul:”si adul hendak bertanya tadi katanya bu”
Dosen:”ya silahkan”
Adul:” tidak ibu, siapa yang cakap seperti itu” (logat batak)
Bedul:”ehh si cucul bu kata nya yang hendak mau betanya”
Cucul:”apa-apa an to kamu itu bedul, sembarangan aja kalo ngomong ya” (logat jawa)
Adul:”sebenarnya si bedul yang ingin bertanya itu bu, nuduh-nuduh orang aja di itu bu”
Dosen:”Beduuullll, mau bertanya apa kamu?”
Bedul:”hehe, maaf bu. Saya mau bertanya nih bu, kalo dalam matematika kan ada bagi-bagian dan angka bisa dibagi, kalo cinta bisa di bagi nggak bu?”
Dengan serentak teman-teman bedul tertawa terbahak-bahak, setelah  mendengar perkataan Bedul.
Cucul:”oalah dul dul, ada-ada aja kamu iki” dengan suara yang cukup keras.

Pelajaran telah berlalu, esok hari mereka ada Ujian Akhir Semester dengan dosen yang lain nya. Sebut aja bapak Monte, salah satu dosen yang mengajar mereka.
Cucul:”kita kudu belajar iki”
Adul:”iyalah, macam mana pula kau ini. Kalau mau pintar ya belajarlah”
Bedul:”yaudah, yuk kita pulang!”
Ketika bedul sedang menghidupkan motor, tiba-tiba motor tak dapat menyala.
Cucul;”oalah, ada apa lagi iki motor. huuuh”( dengan sedikit rasa kesal).
Adul:”ya sudah kita bawa bengkel dulu ini motor”
            Sesudah membawa motornya kebengkel mereka langsung saja pulang ke kosan. Ke esokan pagi, Bedul, Adul dan Cucul sudah siap untuk berangkat ke kampus.
Bedul:”oke, sudah siap semua?”
Adul dan Cucul:” siaapp, Berangkaaaaatt”
            Namun hari ini adalah bukan hari keberuntungannya, bukan karena motor mogok tetapi Ban yang bocor.
Cucul:”waduh, bagaimana iki?”
            Pada akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kampus naik angkot. Lagi-lagi bukan hari keberuntungannya. Tiba-tiba ditengah perjalanan angkot tersebut berhenti.
Adul:”waduh mang, macam mana ini kok berhenti. Ayo cepat dikit saya ada ujian ini, nanti takut terlambat”
Si sopir:”bentar dik, sepertinya ban angkotnya bocor”
Cucul:”oalah,lah. Enek opo meneh iki” ,Betapa kecewanya Si cucul.
            Pada akhirnya mereka memutuskan untuk berjalan kaki.
Bedul:”yasudah lah mang, kami turun saja. Tapi kami tidak bayar ya?”
Si sopir:” eitss tidak bisa, kamu harus bayar. Setengahnya saja tidak apa-apa”
Adul:”ga bisa gitu mang, macam mana pula mamang ini. Kami sudah telat ini, mana bisa kami bayar”
Si sopir:”tetep tidak bisa, harus bayar dulu baru turun”
            Ternyata mereka mempunyai akal yang licik. Si bedul begitu saja keluar dari angkot dan langung belari dan di susul oleh Adul dan Cucul.
Bedul:”mang bayarnya kapan-kapan saja, kami sudah telat nih”, tergesa-gesa ia bericara sambil berlari menoleh ke arah sopir angkot.
Si sopir:” dasar remaja zaman sekarang”, sambil mengelengkan kepala.
            Sesampai kampus mereka langsung menuju kelas.
Bedul:”wah sudah telat ni”
            Ketika mereka memasuki  kelas.
Bedul:”maaf pak kami telat”
Dosen:”ujian sudah mau selesai, kalian kenapa bisa telat?”
Bedul:”ban motornya bocar pak”
Dosen:” banyak alasan, kan bisa naik angkot?”
Cucul:”angkotnya podo wae pak”
Dosen:”podo wae apa?”
Bedul:”maksudnya, ban angkotnya juga bocor pak”
            Teman-teman nya yang sedang ujian tiba-tiba langsung tertawa mendengar Bedul berbicara bahwa ban angkotnya juga bocor.
Bedul:”apa lu ketawa-ketawa”, dengan wajah yang sedikit kesal menghadap teman-temannya.
Pada akhirnya dosen memutuskan untuk ujian susulan yang akan dilaksanakan 3 hari kedepan.
Cucul:”yo wes kalo gitu pak, kami permisi dulu”
            Mereka pun keluar dari dalam kelas.
Adul:”beruntung kita, ada ujian susulan”
Cucul:”iyo yo, beruntung tenan”, sambil tersenyum-senyum.
Bedul:” ya sudah, kita pulang aja yuk”
            Mereka memutuskan untuk pulang dan memikirkan 3 hari kedepan untuk mengikuti ujian susulan tersebut tanpa terlambat dan medapatkan nilai yang bagus. Tiga hari telah datang, saatnya Bedul, Adul dan Cucul mengikuti ujian susulan. Ini adalah hari keberuntungan mereka. Motor yang mereka miliki tidak ada kendala apapun dan dapat datang dengan tepat waktu.
Cucul:”alhamdulilah yo, bisa datang tepat waktu”
Adul:”iya lah, berkat doa aku ini. aku kan kemaren sholat”
Cucul:”eneng to, sholat Cuma sekali kok langsung di kabulkan”
            Beberapa menit kemudian, dosen pun datang.
Dosen:”tumben bisa datang dengan tepat waktu”
Adul:”iya dong pak, kita kan sudah menyiapkan strategi dari kemarin-kemarin”
Dosen:”strategi apa?”
Adul:”ada lah, kepo pula bapak ini”
Dosen:”ya sudah, langsung saja kita mulai ujian nya”
Bedul:”oke, siaap pak”
Dosen:”sebelum dimulai, bapak ada beberapa syarat untuk mengikuti ujian ini”
Adul:”apa itu pak?”
Cucul:” opo pak syarat e?”
Dosen:”karena kalian ujian susulan duduk kalian harus terpisah”
Bedul:”oke, siaap pak”
Cucul:”kei seng mudah-mudah pak ya”
            Mereka menyetujui persyaratan tersebut dan dosen pun menjelaskan poin-poin penilaian soal ujian nya. Ada 2 soal ujian, soal pertama mendapatkan nilai presentase nya 99% dan soal kedua presentase nilai nya 1%.
Dosen:”karena kemarin ban angkotnya bocor. Jadi, soal pertama: mengapa ban angkotnya bisa bocor? Dan soal kedua, ban sebelah mana yang bocor?”
Bedul:”wadidaauuu. soal apaan ini, mana aku tahu bannya kenapa bisa bocor. Kemarinkan aku langsung lari dan tak bayar”, dalam hati bedul.
Dosen:” kalau ketahuan mencontek, bapak sobek lembar jawaban kalian. Jika peristiwanya berbeda-beda berarti kalian berbohong dengan bapak”
            Adul dan Cucul pun juga kebingungan.
Adul:”pertanyaan macam apa ini. Sebenarnya yang goblok kita apa dosennya. Ada-ada aja, pertanyaan kok macam ini. Sudah gila kali itu bapak”, dalam hati nya.
Cucul:”waduhhh mati iki”


SELESAI



pesan apa yang kalian dapat dari carita diatas? saya tunggu ya, silahkan tulis di kolom komentar. TERIMAKASIH!!!

0 Komentar untuk "Cerita pendek yang lucu dan memotivasi - Antara dosen dan mahasiswa, pintaran siapa?"

Mohon untuk memberikan saran dan kritik demi penyempurnaan penulisan

Back To Top