Dunia Mahasiswa

Cerita pendek tentang kisah bocah yang malang menghadapi keterpurukan

Gambar terkait
Kisah Bocah Desa yang Malang

Kisah Inspiratif Sang Bocah - Kejadian yang menyedihkan yang dialami orang seorang bocah yang malang. Ia menjalani kehidupan nya penuh dalam kehati – hatian meski keadaan tidak baik yang harus ia lewatkan. Meski dalam kesusahan, semangatnya pun tetap membara di dalam jiwa nya tanpa terpadamkan. Walaupun berkali – kali ia menangis dalam kebatinan.

Suatu ketika diriku dalam ketidak mampuan untuk melanjutkan hidup seperti orang- orang lain nya yang dapat menjalani hidup tanpa ada suatu kendala yang menjadi penghalang bagi nya. Hidup nya pun begitu bahagia, dapat kemana saja dan membeli apa saja yang ia inginkan. Bukan seperti diriku, orang yang tak tahu apa – apa, begitu pun dengan orang tua ku. Waktu ku kecil, aku adalah bocah yang paling bodoh sedunia, sampai – sampai berbicara pun belum lancar seperti hal nya anak – anak lainnya. Waktu itu aku berusia 5 tahun lebih, masa dimana aku hendak memasuki bangku sekolah dasar.  Akan tetapi, aku tidak bisa sekolah karena biaya yang kurang mencukupi. Aku pun sedih dengan hal yang menimpa pada keluarga ku. Aku selalu bertanya kepada diri ku sendiri, mengapa hidupku terpuruk dalam segala hal. Batin ku terasa menangis yang tiada henti nya, begitu sakit untuk merasakan pahitnya kehidupan.

Ku tak berdaya, tidak ada seorang pun yang hendak membantu ku. Tak ada satu pun. Begitu pun dengan orang tua ku, ia dalam keadaan kesusahan. Tempat tinggal pun  masih menumpang oleh tetangga terdekat. Rumah papan yang sederhana, akan tetapi sebagai pelindung dalam hantaman panas dan hujan. Ketika hujan yang lebat dan disertai angin yang kencang, genting rumah semua pada bocor, sehingga dikala hujan malam dan waktu aku tidur, badan ku pun terkena tetesan air. Begitu pilu, orang tua ku hanya dapat memindahkan ku tidur ketempat yang tidak bocor dan memeluk ku agar dalam kehangatan. Hanya ember – ember kecil yang dapat menjadi penandah air yang jatuh dan itu pun dengan jumlah yang tidak sedikit, sesampai ditempat tidur pun basah kuyup terkena air dari atas genting yang bocor itu. Tak satu pun yang menolong, karena pada saat itu dalam keadaan tengah malam sehingga tidak ada orang yang lewat.

Didalam rumah yang kecil yang berkarakteristik kesederhanaan, namun kebahagian kami begitu mengesankan karena suka duka selalu terlewati dan menanti didalam kehidupan ku. Apapun itu. Tak ada orang yang membeci ku dan begitu pun dengan keluarga kecil ku. Semua warga desa selalu ramah dan mengetahui betul kehidupan ku yang saat ini sedang terjadi.
Dikala bermain dengan teman – temanku dan mereka membeli sebuah jajanan kesukaan mereka, akan tetapi diriku hanya melihatnya dengan begitu semangat mereka berlari menuju toko makanan ringan. Dan pada saat itu lah, aku hanya tersenyum manis ketika melihat mereka berlari – lari dengan bahagia nya dapat membeli jajanan. Mereka tidak mengajak ku, tetapi meninggalkan ku begitu saja. Ketika ku tersenyum melihat teman – teman ku itu, ada seseorang ibu  yang lewat didepan, melihatku tersenyum – senyum sendirian.
 Beliau berkata:” mengapa kamu tersenyum sendirian nak? Itu kejar teman – teman mu.”
(Aku pun tak tahu beliau siapa, aku kira dia orang baik yang hendak memberiku sereceh uang), aku hanya diam dan memberikan nya senyuman manis ku ini tanpa mengeluarkan satu kata  pun. ia pun bingung dengan ku, mengapa diriku hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan nya. ia pun berkata kembali.
hey nak, mengapa kamu hanya tersenyum dan tidak mengejar mereka”
Aku pun menjawab “tidak bu, aku  tak pantas mengikuti mereka”
Muka ku penuh dengan keceriaan dan senyuman yang manis ini. Ia kira, aku dipenuhi dengan kabahgiaan yang teramat bahagia, padahal hati ku menangis dengan keadaan ku saat ini.
“ada apa dengan mu nak? Kamu tidak punya uang untuk membeli jajanan? Tanya kembali ibu itu
Aku pun selalu memberikan senyuman yang teramat manis. Aku dan ibu itu berdiri tentah jalan didalam desa yang kecil yang ramah. Menurutku kepedulian mereka yang mempunyai jiwa belas kasih terhadap sesama yang membutuhkan bantuan.
Ibu itu pun mengambil sejumlah uang receh dari tas kecil nya itu dan diberikan nya kepadaku.
“ini nak, uang untuk mu membeli jajanan,cepat kejar dan susul tema – teman mu itu.”  
Didalam hati ku berkata “ tidak mungkin aku menerima nya, sedangkan aku tidak kenal dengan ibu ini”
ini nak, ambil saja, ibu ikhas kok.”
Aku tak menjawab nya. Aku hanya menggelengkan kepala dan memerikan senyuman manis lagi. Karena didalam hati ku teringat dengan pesan ibuku. Ibu ku memberi pesan kepada ku bahwa “janganlah meminta belas kasih terhadap orang lain, meskipun mereka member, janganlah kamu terima begitu saja. Ibu tahu kita bukanlah orang yang berada, tetapi ibu berjanji akan selalu bahagiakan dirimu nak. Ingat, tersenyum lah ketika kamu dalam kesusahan dan berbahagia lah jika kamu masih diberi kesehatan”.
Selalu terkenang didalam hidupku, pesan – pesan ibuku yang membuat ku semngat terus meski dalam keadaan susah. Begitu pun dengan ayah ku, selalu memberi ku motivasi tentang hidup itu keras, hidup itu kejam, jika kita tidak pandai dalam menghadapi nya,meskipun kita dalam keadaan miskin atau sederhana, berbahagia  lah karena didalam kederhanaan tersimpan kebahagiaan yang sejati.
ibu tidak bermaksud apa – apa nak, ambil lah.”
Dengan muka yang penuh kebahagiaan ia memberiku sereceh uang sehingga membuatku untuk berkata  sekali lagi terimaksih bu, aku punya uang kok”
yasudah kalau begitu, ibu pamit dulu ya”. Sebelum pergi, ia mengelus kepala ku dan memberikan ku senyuman yang begitu manis seperti kasih sayang ibu ku sendiri.
hati – hati kalau bermain”. pesan ia terakhir dan sambil melangkah kecil.
Sebenarnya diriku sangat menginginkan uang itu supaya bisa membeli jajanan seperti teman – temanku itu. Bukan diriku sok baik, akan tetapi pesan orang tua ku lah yang selalu teringat kepada ku.

Sekian cerita singkat dari kisah sang bocah, semoga dapat meinspirasi dan memotivasi bagi kita semua. Karena Sang Bocah beranggapan “tidak lah ada kebahagian didunia kecuali ia yang menjadikan kehidupan nya dalam keterpurukan. dengan senyuman manis, hilangkan segala hambatan dan hadapi lah rintangan dengan hati yang lapang”.
 Bulan dan Bintang adalah teman ditengah malam, hewan dan tumbuhan adalah pelajaran. Begitupun dengan alam yang mengajarkan bahwa  betapa pentingnya kebahagiaan”

jangan lupa tunggu kisah selanjutnya ya, pasti akan ada yang lebih seru dan asyik untuk kalian baca. Dengan bersantai – santai sembari menikmati kopi di malam hari, cerita Sang Bocah yang selalu menemani dikala hati sedang sepi tanpa ada yang menemani. kumpulan cerita pendek sedih dan haru. klik disini!

2 Komentar untuk "Cerita pendek tentang kisah bocah yang malang menghadapi keterpurukan "

Subhanallah bagus kk cerita nya sangat menarik untuk dibaca

Mohon untuk memberikan saran dan kritik demi penyempurnaan penulisan

Back To Top