Aktivis IAIN Curup - M. Wahyu Saputra |
Mahasiswa adalah ujung tombak kemajuan bangsa dengan
tolok ukur produktifitasnya dengan berbagai macam kreasi dan inovasi untuk
merubah eksistensi. Namun kini tidak dalam indeks ideal untuk melakukan
pergerakan. Sedangkan yang dibutuhkan saat ini ialah hal yang terlihat jelas
dengan perubahan yakni melakukan gerakan perubahan mahasiswa . Bahwa mahasiswa
adalah amunisi yang siap menembus sistem kebebalan diri.
Aktivis IAIN Curup - Jimmy Arianto |
Tidak dalam kondisi yang memungkinkan, mahasiswa
seharusnya aktif melakukan hal-hal yang bernuasa perubahan. Bukan hanya sekadar
belajar di dalam ruangan dengan bobot tugas dan macam-macam praktik yang
kadangkala hanya menghambat untuk melakukan pergerakan.
Malangnya, mahasiswa banyak tidak paham tentang
perubahan bahwa selembar ijazah hanya untuk sebatas formalitas berkas
pendidikan. Akan tetapi, tidak untuk menjadi sebuah jaminan transisi ke dunia
karrier. Benar-benar masalah yang krusial, keluhan para sarjawan ketika
menghadapi dunia pekerjaan yaitu soft
skill. Seharusnya, mahasiswa harus mengetahui esensi perkuliahan bahwa 30 %
ilmu yang di peroleh dalam proses belajar (ruangan) dan selebihnya berada di
luar ruangan. Maksudnya, antara belajar dan berorganisasi haruslah seimbang
Antara belajar dan berorganisasi kali ini Sang Motivator
memberikan tips untuk mem-balance atau
manajemen belajar agar keduanya dapat terlaksana dengan baik yaitu sebagai
berikut:
1. Berlandaskan Niat
Untuk Melakukan Perubahan
Segala sesuatu haruslah dilandaskan dengan niat agar
sesuatu yang di harapkan tapat terealisasikan. Banyak dari kalangan mahasiswa
belum memiliki landasan niat dalam dunia perkuliahan. Sehingga perkuliahan
hanya untuk pengisi waktu luang saja. Inilah penyebabnya mengapa banyak sarjanawan
yang lulus tidak bisa menyesuaikan
lingkungan perkerjaan dikarenakan tidak adanya keahlian untuk ditawarkan (soft skill).
2. Berani Out Dari Zona Nyaman
Dunia perkuliaan sungguh tandus apabila
dianalogikan. Hanya itu saja yang dapat dilihat yakni selembar kertas dan pena.
Tidak ada menarik sedikitpun apabila memandangnya hanya sebatas dunia hiburan. Dunia
perkuliahan merupakan wahana untuk mencari ilmu pengetahuan dan mengembangkan
kopetensi. Itulah garis yang nantinya mencitakan perubahan baik diri sendiri
maupun kelembagaan. Karena mahasiswa harus mempunyai peran sebagai developer (pengembang), bukan perusak ataupun hanya sebatas pengacau.
Segala konsekuensi harus kita terima dan tidak untuk
dihindarkan. Memang berada pada zona nyaman sungguh menyenangkan, bagaikan
hidup tanpa masalah dan beban. Akan tetapi segala konsekuensi harus diterima
dan bukan untuk dihindarkan. Memang berada pada zona nyaman sungguh menyenangkan, bagaikan hidup tanpa masalah dan
beban. Akan tetapi apabila daSegala konsekuensi harus kita terima dan tidak
untuk dihindarkan. Memang berada pada zona nyaman sungguh menyenangkan,
bagaikan hidup tanpa masalah dan beban. Akan tetapi apabila daSegala konsekuensi
harus kita terima dan tidak untuk dihindarkan. Memang berada pada zona nyaman
sungguh menyenangkan, bagaikan hidup tanpa masalah dan beban. Akan tetapi
apabila daSegala konsekuensi harus kita terima dan tidak untuk dihindarkan. Memang
berada pada zona nyaman sungguh menyenangkan, bagaikan hidup tanpa masalah dan
beban. Akan tetapi apabila berterusan berada didalam zona nyaman akan
menyengsarakan di kehidupan yang akan datang.
3. Memanajemen Jadwal
Perkuliahan
Hal yang penting yang perlu di ketahui dalam beraktivitas
didunia kampus yaitu mengatur atau mengelola jadwal. Adanya jadwal yang
tersusun sistematis dan/atau pola struktur yang runut sehingga aktivitas
perkuliahan dapat terlaksanakan dengan baik.
Kesalahan-kesalahan
mahasiswa, seringkali terulang dan tidak mengevaluasi. Akan tetapi, tidak untuk
menutup kemungkinan merubah segala kesalahan, malah menjadi masalah besar
apabila tidak di evaluasi dan dijadikan sebagai pelajaran untuk
mengakumulasikan perubahan yang signifikan. Terkadang, berpura-pura merasa
benar dan membohongi diri sendiri bahwa tindakan yang dilakukan adalah hakiki
kebenaran. Padahal secara eksplisit merupakan suatu proses perubahan meski
harus menerima banyak kritikan dari berbagai sudut pendang.
Banyak
dari aktivis kampus (2019) yang mengatakan sebuah pernyataan mengenai proses
belajar dan berorganisasi dengan nilai yang memuaskan. Bagi mereka bahwa kuliah
mendapatkan nilai yang tinggi belum tentu dapat melaksanakan tugas pekerjaan. Karena
beda halnya tugas perkuliahan dan tugas perkerjaan. Namun bukan menyalahkan
bahwa kuliah adalah salah, tapi untuk landasan teori dan bekal untuk dunia
pekerjaan. Keduanya pun harus di seimbangkan.
Seharusnya, mahasiswa mengetahui esensi dari
perkuliahan dan tidak hanya menganggap dunia perkuliahan sebagai wahana pengisi
waktu luang. Tetapi menjadi proses terbentuknya kerakteristik dan memiliki
potensial yang integral. Bukan hanya itu, namun juga kerjasama dalam
menjejaring dan menjalin kedekatan. Tidak hanya merasa benar dan pandai saja meskipun
kebenarannya pun tidak. Namun terus berusaha dan mencoba merubah segala
aktivitas menjadi sebuah karya yang menakjubkan. Begitulah harapan perubahan
mahasiswa dalam berjuang untuk menyelesaikan pergulatannya dengan buku dan
tumpukkan tugas perkuliahan.
0 Komentar untuk "3 TIPS! MENITI JALAN PARA AKTIVIS KAMPUS - IAIN Curup"
Mohon untuk memberikan saran dan kritik demi penyempurnaan penulisan