Dunia Mahasiswa

3 TIPS! MENITI JALAN PARA AKTIVIS KAMPUS - IAIN Curup

Aktivis IAIN Curup - M. Wahyu Saputra

 Mahasiswa adalah ujung tombak kemajuan bangsa dengan tolok ukur produktifitasnya dengan berbagai macam kreasi dan inovasi untuk merubah eksistensi. Namun kini tidak dalam indeks ideal untuk melakukan pergerakan. Sedangkan yang dibutuhkan saat ini ialah hal yang terlihat jelas dengan perubahan yakni melakukan gerakan perubahan mahasiswa . Bahwa mahasiswa adalah amunisi yang siap menembus sistem kebebalan diri.
Aktivis IAIN Curup - Jimmy Arianto
Tidak dalam kondisi yang memungkinkan, mahasiswa seharusnya aktif melakukan hal-hal   yang bernuasa perubahan. Bukan hanya sekadar belajar di dalam ruangan dengan bobot tugas dan macam-macam praktik yang kadangkala hanya menghambat untuk melakukan pergerakan.
Malangnya, mahasiswa banyak tidak paham tentang perubahan bahwa selembar ijazah hanya untuk sebatas formalitas berkas pendidikan. Akan tetapi, tidak untuk menjadi sebuah jaminan transisi ke dunia karrier. Benar-benar masalah yang krusial, keluhan para sarjawan ketika menghadapi dunia pekerjaan yaitu soft skill. Seharusnya, mahasiswa harus mengetahui esensi perkuliahan bahwa 30 % ilmu yang di peroleh dalam proses belajar (ruangan) dan selebihnya berada di luar ruangan. Maksudnya, antara belajar dan berorganisasi haruslah seimbang
Antara belajar dan berorganisasi kali ini Sang Motivator memberikan tips untuk mem-balance atau manajemen belajar agar keduanya dapat terlaksana dengan baik yaitu sebagai berikut:
1.  Berlandaskan Niat Untuk Melakukan Perubahan
Segala sesuatu haruslah dilandaskan dengan niat agar sesuatu yang di harapkan tapat terealisasikan. Banyak dari kalangan mahasiswa belum memiliki landasan niat dalam dunia perkuliahan. Sehingga perkuliahan hanya untuk pengisi waktu luang saja. Inilah penyebabnya mengapa banyak sarjanawan yang  lulus tidak bisa menyesuaikan lingkungan perkerjaan dikarenakan tidak adanya keahlian untuk ditawarkan (soft skill).
2.  Berani Out  Dari Zona Nyaman
Dunia perkuliaan sungguh tandus apabila dianalogikan. Hanya itu saja yang dapat dilihat yakni selembar kertas dan pena. Tidak ada menarik sedikitpun apabila memandangnya hanya sebatas dunia hiburan. Dunia perkuliahan merupakan wahana untuk mencari ilmu pengetahuan dan mengembangkan kopetensi. Itulah garis yang nantinya mencitakan perubahan baik diri sendiri maupun kelembagaan. Karena mahasiswa harus mempunyai peran sebagai developer (pengembang), bukan perusak ataupun hanya sebatas pengacau.
Segala konsekuensi harus kita terima dan tidak untuk dihindarkan. Memang berada pada zona nyaman sungguh menyenangkan, bagaikan hidup tanpa masalah dan beban. Akan tetapi segala konsekuensi harus diterima dan bukan untuk dihindarkan. Memang berada pada zona nyaman sungguh menyenangkan, bagaikan hidup tanpa masalah dan beban. Akan tetapi apabila daSegala konsekuensi harus kita terima dan tidak untuk dihindarkan. Memang berada pada zona nyaman sungguh menyenangkan, bagaikan hidup tanpa masalah dan beban. Akan tetapi apabila daSegala konsekuensi harus kita terima dan tidak untuk dihindarkan. Memang berada pada zona nyaman sungguh menyenangkan, bagaikan hidup tanpa masalah dan beban. Akan tetapi apabila daSegala konsekuensi harus kita terima dan tidak untuk dihindarkan. Memang berada pada zona nyaman sungguh menyenangkan, bagaikan hidup tanpa masalah dan beban. Akan tetapi apabila berterusan berada didalam zona nyaman akan menyengsarakan di kehidupan yang akan datang.
3.  Memanajemen Jadwal Perkuliahan
Hal yang penting yang perlu di ketahui dalam beraktivitas didunia kampus yaitu mengatur atau mengelola jadwal. Adanya jadwal yang tersusun sistematis dan/atau pola struktur yang runut sehingga aktivitas perkuliahan dapat terlaksanakan dengan baik.

Kesalahan-kesalahan mahasiswa, seringkali terulang dan tidak mengevaluasi. Akan tetapi, tidak untuk menutup kemungkinan merubah segala kesalahan, malah menjadi masalah besar apabila tidak di evaluasi dan dijadikan sebagai pelajaran untuk mengakumulasikan perubahan yang signifikan. Terkadang, berpura-pura merasa benar dan membohongi diri sendiri bahwa tindakan yang dilakukan adalah hakiki kebenaran. Padahal secara eksplisit merupakan suatu proses perubahan meski harus menerima banyak kritikan dari berbagai sudut pendang.

Banyak dari aktivis kampus (2019) yang mengatakan sebuah pernyataan mengenai proses belajar dan berorganisasi dengan nilai yang memuaskan. Bagi mereka bahwa kuliah mendapatkan nilai yang tinggi belum tentu dapat melaksanakan tugas pekerjaan. Karena beda halnya tugas perkuliahan dan tugas perkerjaan. Namun bukan menyalahkan bahwa kuliah adalah salah, tapi untuk landasan teori dan bekal untuk dunia pekerjaan. Keduanya pun harus di seimbangkan.
Seharusnya, mahasiswa mengetahui esensi dari perkuliahan dan tidak hanya menganggap dunia perkuliahan sebagai wahana pengisi waktu luang. Tetapi menjadi proses terbentuknya kerakteristik dan memiliki potensial yang integral. Bukan hanya itu, namun juga kerjasama dalam menjejaring dan menjalin kedekatan. Tidak hanya merasa benar dan pandai saja meskipun kebenarannya pun tidak. Namun terus berusaha dan mencoba merubah segala aktivitas menjadi sebuah karya yang menakjubkan. Begitulah harapan perubahan mahasiswa dalam berjuang untuk menyelesaikan pergulatannya dengan buku dan tumpukkan tugas perkuliahan.



0 Komentar untuk "3 TIPS! MENITI JALAN PARA AKTIVIS KAMPUS - IAIN Curup"

Mohon untuk memberikan saran dan kritik demi penyempurnaan penulisan

Back To Top